Archive for Agustus 9th, 2009

h1

Jenis-jenis simpul tali

Agustus 9, 2009

Simpul adalah ikatan pada tali atau tambang yang dibuat dengan sengaja untuk keperluan tertentu. Ikatan itu sendiri, khususnya yang digunakan pada saat Panjat Tebing, terbagi kedalam empat macam. Klik pada rantai tulisan bergaris bawah untuk keterangan dan gambar lebih jelas tentang beragam simpul dan cara membuatnya.

PERINGATAN! Semua tutorial pembuatan simpul dan mekanisme teknis panjat memanjat tidak bisa dipelajari dari sekedar membaca website. Carilah nasehat profesional langsung dari para ahli karena kesalahan dalam pembuatan dan penggunaan bisa berakibat FATAL.

Read the rest of this entry ?

h1

Perlengkapan dan Pengepakan (Packing)

Agustus 9, 2009

Harga mati hukumnya Packing atau mengepak barang bagi kalian yang suka mendaki gunung, dan hal ini pun tidak bisa dilakukan sembarangan, karena jika kita salah memposisikan barang yang kita masukan, hal tersebut akan berpengaruh terhadap engsel-engsel tulang punggung kita, karena pada saat melakukan perjalanan yang panjang akan memakan waktu berjam-jam pula, berat berkilo-kilo yang kita bawa pun hanya bertumpu pada punggung kita saja. Nah berikut adalah trik dan tips bagi kalian yang baru mulai menyelami kegiatan alam bebas agar tidak salah dalam praktek di lapangannya nanti. Kita bahas sekarang..

Read the rest of this entry ?

h1

P3K

Agustus 9, 2009

Sekarang-sekarang ini lg trend-nya nih kan di BEC mahasiswa pingsan?? Nah, saya punya cara-cara pertolongan cepatnya nih biar mereka yang pingsan jadi gk tidur lama-lama di Perpus, enak amat..?? Kita bahas deh…

PRINSIP-PRINSIP P3K

Pingsan
– Didengarkan apakah masih ada nafas (prinsip = nafas harus bebas), perhatikan gerakan dada dan perut, kita rasakan nafaskan
– Kalau masih ada nafas, tidak boleh diberi nafas buatan atau memasukkan apapun selama pingsan
– Bila ada benda di mulut/tenggorokan, ambil bendanya tsb, caranya :
– Dimiringkan, 1 tangan didekapkan ke dada dan 1 tangan lurus, 1 kaki ditekuk
– Penolong diantara kepala dan bahu, pegang 1 tangan diatas dahi, dan 1 tangan dibawah dahi
– Gulingkan, ambil benda yang ada di mult/tenggorokan
– Bila sudah diambil bendanya, kembalikan posisi
– Bila tidak ada nafas, beri nafas buatan

Tersedak
– 1 tangan kiri di perut korban
– Korban agak ditundukkan
– Tepuk punggung korban pake buku-buku jari atau tanggal menggepal di tekan di ulu hati
– Lakukan beberapa kali sampai benda yang tersedak bisa keluar

Luka bakar
– Tidak boleh dikasih odol atau obat lain
– Gelembung tidak boleh dipecah
– Luka harus bersih
– Luka baker harus disiram dengan air biasa (tujuannya agar tidak terasa panas)

Digigit Ular
– Diam, posisi duduk
– Tanda ular berbisa, ada 2 taring di bekas gigitan
– Tanda ular tidak berbisa, bekas gigitan biasa
– Prinsip penolongan mencegah bisa ular mengalir naik ke jantung
– Diikat dengan kencang
– Luka yang kena gigitan ditoreh lebar biar darah yang kena bisa ular keluar
– Tidak boleh diisap dengan mulut
– Tiap ½ jam sekali ikatan dilonggarkan agar udara lancar
– Segera dibawa ke RS/puskesmas terdekat

h1

Angin Topan/Angin Badai

Agustus 9, 2009

Angin Topan adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 120 km/jam atau lebih yang sering terjadi di wilayah tropis diantara garis balik utara dan selatan, kecuali di daerah-daerah yang sangat berdekatan dengan khatulistiwa.

Angin topan disebabkan oleh perbedaan tekanan dalam suatu sistem cuaca. Angin paling kencang yang terjadi di daerah tropis ini umumnya berpusar dengan radius ratusan kilometer di sekitar daerah sistem tekanan rendah yang ekstrem dengan kecepatan sekitar 20 Km/jam.Di Indonesia dikenal dengan sebutan angin badai.

Gejala dan Peringatan Dini
Angin topan tropis dapat terjadi secara mendadak, tetapi sebagian besar badai tersebut terbentuk melalui suatu proses selama beberapa jam atau hari yang dapat dipantau melalui satelit cuaca. Monitoring dengan satelit dapat mengetahui arah angin topan sehingga cukup waktu untuk memberikan peringatan dini. Meskipun demikian perubahan sistem cuaca sangat kompleks sehingga sulit dibuat prediksi secara cepat dan akurat.

h1

Longsor

Agustus 9, 2009

Longsoran merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan, ataupun percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat dari terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng tersebut. Tanah longsor terjadi karena ada gangguan kestabilan pada tanah/batuan penyusun lereng. Penyebab longsoran dapat dibedakan menjadi penyebab yang berupa :

�Faktor pengontrol gangguan kestabilan lereng.
�Proses pemicu longsoran.

Gangguan kestabilan lereng ini dikontrol oleh kondisi morfologi (terutama kemiringan lereng), kondisi batuan ataupun tanah penyusun lereng dan kondisi hidrologi atau tata air pada lereng. Meskipun suatu lereng rentan atau berpotensi untuk longsor, karena kondisi kemiringan lereng, batuan/tanah dan tata airnya, namun lereng tersebut belum akan longsor atau terganggu kestabilannya tanpa dipicu oleh proses pemicu.

Proses pemicu longsoran dapat berupa :
�Peningkatan kandungan air dalam lereng, sehingga terjadi akumulasi air yang merenggangkan ikatan antar butir tanah dan akhirnya mendorong butir-butir tanah untuk longsor. Peningkatan kandungan air ini sering disebabkan oleh meresapnya air hujan, air kolam/selokan yang bocor atau air sawah kedalam lereng.
�Getaran pada lereng akibat gempa bumi ataupun ledakan, penggalian, getaran alat/kendaraan. Gempa bumi pada tanah pasir dengan kandungan air sering mengakibatkan liquefaction (tanah kehilangan kekuatan geser dan daya dukung, yang diiringi dengan penggenangan tanah oleh air dari bawah tanah).
�Peningkatan beban yang melampaui daya dukung tanah atau kuat geser tanah. Beban yang berlebihan ini dapat berupa beban bangunan ataupun pohon-pohon yang terlalu rimbun dan rapat yang ditanam pada lereng lebih curam dari 40 derajat.
�Pemotongan kaki lereng secara sembarangan yang mengakibatkan lereng kehilangan gaya penyangga.

Read the rest of this entry ?